SUSUNAN PIDATO
1. SALAM PEMBUKA
Salam pembuka dipilih berdasarkan sifat pertemuannya (resmi, kurang resmi, dan tidak resmi). Tetapi salam pembuka yang umum seperti Selamat Pagi dan Salam Sejahtera.
2. SAPAAN DAN PERKENALAN
Sapaan dilakukan mulai dari orang yang jabatannya tinggi ke rendah. Contohnya:
Ibu Kepala Sekolah yang saya hormati
Bapak Ketua Dewan Sekolah yang saya hormati
Bapak Ibu Guru yang saya hormati
Para staff dan karyawan yang saya hormati
Serta teman-teman yang saya sayangi
Perkenalan bisa berisi cerita singkat tentang latar belakang kita, hendaknya kita hindari ucapan yang menceritakan kelebihan diri sendiri.
3. PEMBUKA
Pembuka berisi ucapan terima kasih kepada Tuhan. Contohnya: Terima kasih saya haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya kita dapat bertemu kembali pada hari ini dalam keadaan sehat wal'afiat.
4. ISI
Dapat berisi inti materi pidato yang akan kita sampaikan, disampaikan dengan bahasa yang sopan, jelas, singkat, dan tidak terlalu berbelit. Gunakan contoh ilustrasi, cerita ringan, atau anekdot (sebuah cerita singkat dan lucu atau menarik, yang mungkin menggambarkan kejadian atau orang sebenarnya) yang berkenaan dengan materi.
5. PENUTUP
Penutup isinya mencakup paragraf kesimpulan, dan kemantapan penyampaian pidato.
6. SALAM PENUTUP
Biasanya berisi ucapan terima kasih dan permohonan maaf. Contohnya: Demikian pidato yang dapat saya sampaikan. terima kasih atas perhatiannya. Jika ada tutur kata yang kurang berkenan mohon dimaafkan, saya hanyalah manusia biasa yang tidak lupt dari kesalahan.
Contoh Pidato "Program Adiwiyata" :
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Yang
saya hormati, Ibu Wahyuningdyah
Serta
teman-teman yang saya sayangi
Pada
kesempatan ini, saya Frizka Ariene Putri akan berpidato mengenai Program
Adiwiyata yang dibentuk oleh SMPN 20 Malang
Patutlah
kita ucapkan rasa syukur pada Tuhan Yang Maha Esa. Karena pada hari yang telah
dirahmati ini kita dapat bertemu kembali dalam keadaan sehat wal’afiat dan
dalam perlindungan-Nya.
Hadirin
yang berbahagia,
Di
zaman yang serba modern ini, banyak sekali sampah-sampah yang berserakan
disekitar kita. Sehari-hari dapat kita amati sungai-sungai yang dulunya jernih
sekarang menjadi keruh, berbau, dan penuh dengan bermacam-macam sampah, seperti
sampah plastik, maupun sampah limbah rumah tangga. Setiap pagi banyak sekali
masyarakat yang membuang sampah di sungai maupun di semak-semak yang penuh
dengan rerumputan. Dari hari ke hari sampah-sampah yang dibuang semakin
menggunung dan beraroma tidak sedap sehingga mengundang penyakit seperti demam
berdarah, gatal-gatal, dan flu. Sampah yang menyumbat aliran air juga dapat
menyebabkan banjir setiap musim hujan.
Contohnya
di lingkungan sekolah kita, banyak sekali sampah-sampah plastik dan deadaunan
kering yang menumpuk di selokan. Sampah plastik bungkus makanan yang tertimbun
di dalam tanah dan mengumpul di semak-semak tanaman hias, tak hanya itu, di
kolam ikan juga dapat kita temukan sedotan-sedotan bekas minuman. Hal ini
menyebabkan keadaan sekolah kurang sehat. Oleh karena itu, warga sekolah
dihimbau untuk tidak membuang sampah sembarangan sebagaimana dengan Program
Adiwiyata. Program Adiwiyata adalah sebuah program yang dibentuk oleh pihak
sekolah untuk melestarikan lingkungan sekolah agar menjadi lingkungan yang
sehat dan nyaman untuk pembelajaran siswa-siswi. Kegiatan yang dilaksanakan dari
Program Adiwiyata adalah pemilahan sampah, pengolahan sampah hingga pemanfaatan
sampah. Pemilahan sampah merupakan salah satu bagian yang paling penting. Pemilahan
sampah dibedakan menjadi 3 bagian yaitu sampah basah, sampah kering, dan sampah
beracun. Sampah basah sepertidedaunan, ranting pohon, dan sisa makanan. Sampah
kering seperti kertas, plastik, dan ssa rautan pensil. Sampah beracun seperti
kaca, seng, dan limbah bahan kimia.
Selain
itu, pengolahan sampah basah seperti dedaunan dan ranting tumbuhan diolah
menjadi pupuk kompos yang bermanfaat untuk pupuk tanaman hias. Pupuk
sayur-sayuran seperti kangkung, bayam, tomat, cabai, wortel, dan terong. Pupuk
tanaman toga seperti, jahe, kunyit, dan kencur. Penggunaan pupuk kompos sangat
aman bagi lingkungan, karena bahan kimia yang terkandung hamper tidak ada.
Selain itu cara pembuatannya juga sederhana. Pupuk kompos juga dijual seharga
Rp. 5000 per plastiknya
Sekolah mengadakan
ekstrakulikuler “Life Skill” kegiatannya siswa-siswi belajar “Memanfaatkan Sampah
Anorganik dengan Mengubahnya Menjadi Benda yang Bermanfaat dan Menarik untuk Digunakan”.
Sampah kering bermacam-macam jenisnya,
ada yang berwujud kertas dan plastik. Kertas Koran dapat didaur ulang menjadi
topeng yang akan digunakan sebagai pembelajaran seni budaya bagi siswa. Bungkus
plastik kopi dapat didaur ulang menjadi dompet, tas, hingga topi yang bisa
menjadi buah tangan. Botol plastik didaur ulang menjadi lampion, miniatur
hewan, dan hiasan dinding. Gelas plastik dapat didaur ulang menjadi hiasan
dinding.
Tujuan sekolah
mengadakan Program Adiwiyata adalah untuk melatih siswa-siswi peduli pada
lingkungannya sejak dini dengan cara membuang sampah dan memilah-memilahnya ,
mengolah dan memanfaatkan sampah, menanam tanaman hias dan berlatih berkebun.
Kerena generasi saat ini adalah penentu masa depan, sekolah berharap agar suatu
saat nantidapat menjadikan Indonesia
hijau, bersih, nan sejuk.
Hadirin
yang dirahmati Allah Swt,
Dengan
diadakannya Program Adiwiyata, diharapkan lingkungan sekolah dapat menjadi
lebih bersih, indah dan nyaman Selain itu diharapkan para siswa juga dapat
mempraktekan beberapa cara yang diajarkan mengenai pengolahan sampah dan
pemanfaatannya melalui Program Adiwiyata di lingkungannya. Karena dengan
lingkungan sekolah yang nyaman, bersih, dan sehat mempengaruhi konsentrasi
belajar dan kesehatan siswa saat kegiatan belajar mengajar.
Terima
kasih atas perhatiannya. Semoga pidato yang sampaikan dapat menginspirasi dan
bermanfaaat. Mohon maaf apabila ada tutur kata yang kurang berkenan, saya
hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan saya bukanlah
makhluk yang sempurna.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar